Minggu, 15 Januari 2012

DALAM RANGKA MENYAMBUT HUT RI-63 “ WUJUDKAN CIPTA KARSA -100th - SUMPAH-PEMUDA “,

DALAM RANGKA MENYAMBUT HUT RI-63 “ WUJUDKAN CIPTA KARSA -100th - SUMPAH-PEMUDA “,

VISI : SATUKAN HATI MERAH PUTIH KEMBALI
MISI : SATUKAN HATI, TINGKATKAN BUDI PEKERTI, SUMPAH PALAPA KEMBALI, BANGSA INDONESIA MAKMUR ABADI.
Dengan melihat kondisi saat ini, gaung Sumpah pemuda semangat patriotik mengalami pergeseran menjadi depatriotik, dan berdampak pada sisi ekonomi, sosial dan budaya, setujukah anda ???
APA TINDAKAN DAN SOLUSI DALAM MEMAHAMI ARTI DAN MAKNA ”Gaung Sumpah Pemuda

akankah kita melupakan kisah perjuangan mereka ?????
akankah kita hanya mengingatnya saja tanpa memaknainya????
ataukah ksah ini hanya jadi dongeng penghantar tidur saja......
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya"
marilahlah kita menjadi salah satu bangsa yang besar itu !!!!!
Terlintas dalam benak dalam kepala ini, tebersit berbagai pertanyaan.. apa itu hari sumpah pemuda ? apa maknanya ? apa pesan moralnya ? Sejarahnya bagaimana, lalu hikmah apa yang dapat kita petik dan berbagai pertanyaan lainnya.
Dilihat dari sejarahnya Hari Sumpah Pemuda itu dimulai ketika sekelompok pemuda merasa perlunya sebuah perekat dan pemersatu agar bangsa kita lebih solid dalam menuju kemerdekaan pada waktu itu. Tetapi apa relevansinya dengan zaman sekarang ? Sumpah pemuda, bila kita ambil hikmahnya, itu mencerminkan sebuah tekad, komitmen dan cinta terhadap bangsa dan negara. Sehingga Bangsa ini menjadi lebih baik dan maju di segala sektor kehidupan.
lalu apa yang dapat kita lakukan untuk memaknai hari sumpah pemuda ini ?
Sangat simpel, cintai bangsa ini dengan segala hati Anda. Bila telah ada cinta, maka segala urusan pun menjadi mudah.
Mulailah dengan melihat fakta positif - potensi-potensi bangsa Indonesia yang luar biasa. Selama ini yang terkonotasi negatif, seharusnya tidak kita bicarakan secara berlebihan. Bagaimanapun juga kita memiliki segudang hal-hal yang positif. Bangsa Indonesia, bila kita lihat pancasila dan uud 1945, telah dibangun dari landasan dan pemikiran yang utuh yang mencakup segala aspek kehidupan dan mengutamakan kepentingan rakyat. Baik dari segi aspek moral, religi, perekonomian, pendidikan, hukum, kesejahteraan sosial dan lain-lain.
Jika Indonesia benar-benar menerapkan pancasila & uud 1945, maka seharusnya menerapkan sistem perekonomian yang didasari kesejahteraan bersama, yaitu koperasi. Menurut saya, ini adalah sistem perekonomian yang terbaik yang pernah saya ketahui. Karena koperasi didasarkan atas usaha untuk maju bersama, saling mendukung satu sama lain dan memberikan keuntungan seluas-luasnya kepada khalayak ramai daripada sistem ekonomi monopoli atau kapitalisme, yang memberikan keuntungan hanya pada segelintir orang. Pemikiran semacam ini telah ada pada bangsa kita. Walau belum dipraktekkan dengan baik, tapi kita patut berbangga karena teorinya telah ada dan Indonesia sebagai negara pertama yang mencetuskan ide ini.
Dari sistem pendidikan, Ki Hajar Dewantara telah menyadari pentingnya “budi pekerti” sebagai komponen utama dalam pendidikan. Pendidikan, Pengetahuan, Kecerdasan tanpa “budi pekerti” itu seperti bumerang yang bisa merusak tatanan kehidupan banyak orang. Dapat kita lihat penemuan bom nuklir yang tidak digunakan pada tempatnya, adalah salah satu hasil dari pengetahuan dan kecerdasan tanpa “budi pekerti”. Indonesia boleh berbangga karena telah memiliki pencetus yang sangat brilian dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara dan “sistem budi pekerti” ini akan menginspirasi banyak negara untuk diikuti.
Dalam hal demokrasi dan kebebasan bertanggung jawab, Indonesia termasuk tidak buruk. Kebebasan beragama, Kebebasan berpendapat, salah satu contohnya telah dijamin oleh UUD 1945. Sedangkan di negara-negara lain, itu masih belum. Mungkin kalian tidak percaya, dan rasanya tidak perlu menyebutkan nama-nama negara tersebut. Hanya sekarang-sekarang ini saja, ada segelintir orang yang tidak bertanggung jawab merusak citra itu.
Dengan berbagai suku, ras dan agama, Indonesia dari peradaban dulu telah dapat hidup berdampingan secara damai. Dari kerajaan sriwijaya, majapahit, dsbnya, bahkan sebenarnya sampai sekarang masih demikian. Kerusuhan mei dan sebagainya hanyalah usaha politik segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Dan hal ini terjadi, karena rakyat Indonesia tidak berpaling ke dalam dirinya, tapi malah mengikuti “paham” yang materialistik, sehingga mudah dibodohi2.
Indonesia juga kaya akan berbagai khazanah budaya dan seni, dan hal ini telah mendapat perhatian dari banyak pihak. Bisa kita sebut dari jenis tari-tariannya yang sangat beragam, ukiran seninya, peninggalan candi-candinya, berbagai jenis makanan tradisional, berbagai jenis permainan tradisional dan masih banyak hal lainnya. Perpaduan yang kompleks ini jarang ada di negara lain.
Indonesia juga adalah salah satu dari segelintir negara yang pernah dalam masa kepemimpinan dengan atmosfir “spiritual” dan “cinta”. Bila kita telaah sejarah kerajaan bangsa kita, betapa bangsa kita telah mengutamakan aspek “spiritual”, “budi pekerti” dan “cinta” dalam kehidupan sehari-hari. Dan hal inilah coba dituangkan oleh Bung Karno dan para pendiri negara dalam bentuk “Pancasila dan UUD 1945″ yang merupakan “INTISARI BUDAYA BANGSA INDONESIA”.
Bila kita mau lebih teliti dan menelaah “Pancasila” dan “UUD 1945″, Betapa bangsa kita ingin dibangun atas landasan “spiritual”, “budi pekerti”, “cinta” yang mengutamakan kepentingan bersama, seluas-luasnya dan kebahagiaan semua rakyatnya. Keren kan ?
Dan hati ini yakin masih banyak hal segudang lainnya, dari sumber kekayaan alamnya yang berlimpah, kesuburan tanahnya, kekayaan maritimnya, sifat-sifat tepo seliro dan gotong royong yang masih kental dalam sebagian besar rakyat Indonesia yang tinggal di pedesaan, bla.. bla.. bla.. bila kita mau gali dan telaah lagi tentang Indonesia.. akan bisa kita bawa ke permukaan dan kita akan bilang.. wow.. keren rupanya bangsaku ini, Indonesia.

cuty hackers

Keong Emas (The Golden Snail)
Folklore From Central Java
PRINCE Raden Putra and Dewi Limaran were husband and wife. They lived in a palace. Prince Raden Putra's father was the king of the kingdom.
One day, Dewi Limaran was walking around in the palace garden. Suddenly she saw a snail. It was ugly and disgusting. "Yuck!" said Dewi Limaran and then she threw it away into a river. She did not know that the snail was actually an old and powerful witch. She could transform herself into anything. The witch was angry to Dewi Limaran. The witch put a spell on her and changed her into a golden snail. The witch then threw it away into the river.
The golden snail was drifting away in the river and got caught into a net. An old woman was fishing and used her net to catch some fish. She was surprised to see a golden snail in her net. She took it and brought it home. When the old woman woke up in the morning, she was surprised that the house was in the good condition. The floor was mopped. And she also had food on the table. She was thinking very hard. "Who did this to me? The person is very kind." It happened again and again every morning.
The old woman was very curious. One night she decided to stay up late. She was peeping from her room to know who cooked for her. Then, she could not believe what she saw. The golden snail she caught in the river turned into a beautiful woman. The old woman approached her. "Who are you, young girl?" "I am Dewi Limaran, Ma'am. A witch cursed me. I can change back as a human only at night," explained Dewi Limaran. "The spell can be broken if I hear the melody from the holy gamelan," continued Dewi Limaran. The old woman then rushed to the palace. She talked to Prince Raden Putra about her wife. Prince Raden Putra was so happy. He had been looking for his wife everywhere.
He then prayed and meditated. He asked the gods to give him the holy gamelan. He wanted to break the witch's spell. After several days praying and meditating, finally gods granted his wish. He immediately brought the holy gamelan to the old woman's house. He played it beautifully. And then amazingly the golden snail turned into the beautiful Dewi Limaran. The couple was so happy that they could be together again. They also thanked the old woman for her kindness. As a return, they asked her to stay in the palace. ***

The Baruklinting Dragon
A long time ago, there was a giant dragon. His name was Baruklinting. One day, one of the gods asked him to take nine shepherds as an offering for the gods. Then Baruklinting went to a mountain. He opened his big mouth everyday. He hoped that shepherds would enter his big mouth. In the village, ten shepherds took their cows to the grass field on the mountain. They didn’t know there was a dragon. One of the shepherds was very skinny and dirty. His friends always made fun of him. The skinny shepherd never got angry. He just kept quiet and left his friends every time they laughed at him. It was a very hot day. All shepherds were very tired. They wanted to find a cool place to rest. The skinny shepherd had already found a nice place to rest. It was under a big tree. The place was cool so he did not feel hot anymore. His friends were jealous. “Let’s steal his place,” said one of them. “Yes! Let’s do it!” other shepherds agreed. They took some mud and threw it to the skinny shepherds. The skinny shepherd was so sad. Still, he did not get angry. He just left them and walked away. “Ha ha ha go now! You skinny boy!” they laughed at him. Suddenly the sky became dark. There was a thunder and lightning. Heavy rain began to fall. The shepherds did not want to get wet. They had to find a better place. They finally found a big cave. The cave had sharp rocks inside it. All shepherds did not know that the cave was actually the mouth of the giant dragon. Yes, it was Baruklinting’s mouth! When all shepherds were inside the ‘cave’, suddenly one of them pushed the skinny shepherd away. “Go out! You don’t belong here! It’s only for the big boys!” "But it was raining outside,” said skinny shepherd. ÒI don’t care!” then they pushed him. Right after the skinny shepherd was outside the cave, it suddenly closed! Yes, Baruklinting just finished his job to get nine shepherds for the gods. When the skinny shepherds saw the cave closed, he ran away! He ran as fast as he could. He then told the villagers about the cave and the dragon. The villagers then went to the mountain to kill the dragon. But when they arrived, the dragon had already gone. From that day on, the village was named Kesongo Village. Songomeant nine for the nine shepherds who were eaten by Baruklinting Dragon***